Penyebab Pikun (Demensia) dan Bagaimana Cara Mencegahnya

4 min read

Penyebab Pikun – Pikun atau demensia adalah kondisi penurunan fungsi kognitif yang memengaruhi daya ingat, pemikiran, dan kemampuan sosial seseorang, yang cukup serius sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa penyebab demensia meliputi. Kondisi ini bukanlah bagian normal dari penuaan, meskipun risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia. Mempelajari penyebab demensia dan cara untuk mencegahnya sangat penting, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Penyebab Pikun (Demensia)

  1. Penyakit Alzheimer
    Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia dan menyumbang antara 60-80% dari semua kasus. Penyakit ini terjadi akibat akumulasi protein abnormal di otak yang menciptakan plak, mengganggu komunikasi antar sel otak, dan menyebabkan kematian sel. Gejala awal seringkali berupa kehilangan daya ingat jangka pendek, diikuti dengan kesulitan berbicara, memahami, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
  2. Penyakit Vaskular
    Demensia vaskular terjadi karena gangguan pada aliran darah ke otak. Hal ini biasanya disebabkan oleh stroke, atau sejumlah kecil stroke (silent strokes) yang dapat terjadi bertahap. Gejala dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terdampak, tetapi seringkali melibatkan gangguan berpikir, kesulitan dalam merencanakan dan mengambil keputusan.
  3. Demensia Lewy Body
    Demensia Lewy Body melibatkan penumpukan protein yang disebut lewy bodies di dalam sel-sel otak. Jenis demensia ini dapat menyebabkan gejala seperti halusinasi visual, masalah tidur, dan fluktuasi dalam tingkat kesadaran. Kasus ini sering kali sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
  4. Demensia Frontotemporal
    Demensia frontotemporal adalah jenis demensia yang lebih jarang terjadi, tetapi mempengaruhi bagian depan dan temporal otak, yang berkaitan dengan perilaku, kepribadian, dan bahasa. Sebagian besar gejalanya berkaitan dengan perubahan perilaku dan kepribadian, dan dapat muncul lebih awal dalam hidup dibandingkan dengan jenis demensia lainnya.

Baca Juga : Tips Membeli Rumah untuk Investasi Jangka Panjang

Cara Mencegahnya

Meskipun tidak ada jaminan untuk mencegah demensia, terdapat beberapa strategi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko:

  1. Aktivitas Kognitif
    Menjaga otak Anda tetap aktif sangat penting. Terlibat dalam kegiatan yang merangsang pikiran, seperti membaca, bermain catur, atau menyelesaikan teka-teki, dapat membantu meningkatkan koneksi saraf otak. Bernostalgia mengenai kenangan masa lalu melalui foto atau cerita dapat juga meningkatkan fungsi kognitif.
  2. Olahraga Teratur
    Aktivitas fisik berperan dalam menjaga kesehatan otak. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu mempertahankan fungsi kognitif. Aktivitas aerobik, yoga, dan latihan kekuatan, bahkan hanya dengan berjalan kaki setiap hari, dapat memberi manfaat signifikan bagi kesehatan mental.
  3. Diet Sehat
    Polarisasi pola makan, seperti diet Mediterania yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat seperti minyak zaitun, dapat mendukung kesehatan otak. Nutrisi yang baik penting untuk menjaga fungsi otak dan mengurangi risiko peradangan, yang dapat berkontribusi pada perkembangan demensia.
  4. Jaga Kesehatan Jantung
    Kesehatan jantung berhubungan erat dengan kesehatan otak. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sedari dini.
  5. Sosialisasi
    Sosialisasi yang baik sangat bermanfaat bagi kesehatan otak. Berinteraksi dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat membantu mencegah depresi dan stres, yang merupakan faktor risiko demensia. Berpartisipasi dalam aktivitas sosial, hobi, atau kelompok diskusi dapat membantu membangun jaringan sosial yang tiasa mendukung kesehatan mental.
  6. Tidur yang Cukup
    Kualitas tidur yang baik memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan otak. Tidur yang cukup membantu proses pembersihan racun di otak yang terjadi saat tidur, termasuk protein yang berpotensi berbahaya. Usahakan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam.
  7. Hindari Alkohol Berlebih dan Merokok
    Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia. Pola hidup sehat dengan menghindari kedua hal ini dapat berkontribusi pada banyak aspek kesehatan, termasuk kesehatan otak.

Kesimpulan

Memahami penyebab dan strategi pencegahan demensia sangat penting dalam menghadapi tantangan kesehatan global ini. Meskipun beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, seperti faktor genetik dan usia, banyak tindakan positif yang dapat diambil untuk mempertahankan kesehatan otak. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, mengikuti program kebugaran mental, dan menjaga koneksi sosial, setiap orang dapat berkontribusi pada upaya pencegahan demensia. Sikap proaktif dan kesadaran akan kesehatan mental juga menjadi kunci untuk resultasi yang lebih baik di kemudian hari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours